Decide and deliver

6165f661442fa729560169e8d564eaeaManaging people can be an experience that makes feel really good about yourself-as long as you understand that it’s not a tidy, or
derly, predictable business. Flexibility and
maturity will come in handy. So dose a dose of good-natures humor that brightens everyone’s day.”

As a manager, we need to make more decisions than ever before, and we will probably wish us had more time, more information, and more guidance before making tough calls.

By developing a system for a calm, rational decision making, we’ll gain confidence when operating under duress. We can decide quickly and deliver great results without backtracking, dallying, or leading others to question judgment from us.

Decisions revolve around three steps: gathering facts, identifying options, and choosing the best one. Relevant facts can come from a range of sources, from employees to customers to activity reports and other quantitative measures.

Andai Haji Tak Lagi Menjadi Rukun Islam…

Tragedi kemanusiaan kembali terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Setelah sebelumnya insiden jatuhnya crane yang menelan korban hingga 280 orang, terjadi lagi insiden terinjaknya jamaah haji dalam prosesi melempar jumrah di Mina. Korban yang tewas mencapai 310 orang.
Kejadian ini harus dipastikan tidak boleh lagi berulang dalam pelaksanaan haji di tahun berikutnya. Perlu adanya perhatian dan tanggung jawab yang berlebih dari pemerintah Arab Saudi selaki operator ibadah haji. Kejiadian in sebenarnya pernah terjadi pada tahun 2006 dimana jamaah terinjak-injak yang menewaskan 340 orang. Kejadian di tahun-tahun sebelumnya juga harus menjadi catatan tersendiri.
Perlu menjadi perhatian bersama adalah banyak para jamaah haji yang tidak memiliki pemahaman keagamaan yang baik. Pemahaman untuk mendahulukan kepentingan orang lain, sebagai contoh tindakan mengambil shaf orang lain merupakan hal yang lumrah terjadi, terlebih untuk jamaah haji dari wilayah afrika. Hal ini dilakukan demi mengejar kepentingan ibadan vertikal tanpa memeperhatikan ibadah horizontal.
Berdasarkan paparan diatas, dapat dilakukan upaya preventif agar kejadian terinjak-injaknya jamaah haji tidak lagi berulang. Pihak pemerintah Arab Saudi tidak boleh lagi berlindung dibalik doktrin agama jka kejadian ini semata-mata karena takdir Tuhan. Adapun upaya dari pemerintah Arab Saudi dengan memperluas wilayah Mina dan membuat kluster patut diapresiasi. Namun demikian ada baiknya jika klasterisasi dilakukan dengan mengelompokkan jamaah haji berdasarkan negara atau kondisi fisik jamaah. Tentu terdapat perbedaan yang mencolok antara struktur fisik tubuh jamah haji dari Asia Tenggara khususnya dengan jamaah haji dari Afrika. Terlebih pemahaman keagamaan keduanya juga berbeda.
Tulisan ini dibuat bukan bermaksud untuk rasis, namun lebih pada mengedepankan esensi dari ibadah itu sendiri. Ibadah hakikatnya agar orang yang melakukannya merasa aman dan nyaman. Pemerintah Arab Saudi juga harus melakukan evaluasi besar-besaran dengan mengundang pakar dari universitas atau lembaga riset terkemuka untuk memodelkanantrian dalam pelemparan jumrah. Adanya model yang dibuat sangat penting untuk segera dilakukan agar korban tidak lagi berjatuhan.

Apalah arti haji itu sendiri, jika akan menimbulkan pandangan yang buruk saat pelaksanaan haji tidak berjalan/dikelola dengan baik. Jangan sampai terjad orang akan enggan pergi haji karena besarnya resiko yang mereka hadapi. 

Ledakan Demografi Indonesia, Peluang dan Tantangannya

Keberadaan penduduk merupakan entitas wajib bagi keberlangsungan suatu negara. Bisa di bayangkan bila suatu negara kekurangan penduduk, tentu lama-kelamaan eksistensi negara tersebut menjadi pertanyaan tersendiri. Hal ini berlaku juga bila suatu negara kelebihan penduduk, atau dapat dikatakan terjadi ledakan penduduk. Bisa dilihat dari dua perspektif yaitu perspektif peluang dan tantangan yang akan dihadapi.
Di Indonesia sendiri, data sensus pada tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237 juta jiwa. Bukan semata akumulasi jumlah penduduk, namun lebih pada laju pertumbuhan penduduk di Indonesia mencapai 1,4 % pertahun. Sebuah angka yang tinggi untuk ukuran negara berkembang.  Adanya ledakan penduduk di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Bonus demografi ini akan berlangsung sejak tahun 2010-2040.
Bonus demografi yang ada bisa membantu mempercepat proses pembangunan di Indonesia. Namun demikian proses pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dalam artian SDM yang dimiliki harus memiliki skill, tingkat pendidikan, profesionalitas dan kreativitas.
Penulis mencoba mengamati bagaimana beberapa industri kreatif yang ada mampu bersaing di pasar global. Namun demikian masih terdapat industri kreatif lain yang belum mampu untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Adapun dari sisi industri, bonus demografi mampu mempercepat akselerasi Indonesia dari negara berkembang menjadi negara Industri.
Adapun menurut seorang demograf, Profesor Sri Murtiningsih Adiutomo, saat  periode bonus demografi terjadi, Indonesia berada pada “Window of Opportunity” yang nantinya tak akan terulang kembali di masa depan. Tantangan yang dihadapi Indonesia sendiri bagaimana menyiapkan langkah strategis guna menghadapi bonus demografi ini.
Tanpa adanya perencanaan yang matang bonus demografi ini akan menimbulkan masalah sosial yang lebih rumit lagi. Sebagai contoh, jika lapangan kerja tidak disiapkan apa yang akan terjadi jika kelompok muda tak memiliki pekerjaan. Pengangguran akan menuai konflik horizontal dan vertikal. Berbagai tragedi kemanusian tentunya suatu saat bisa terjadi.

Diperlukan peran dari berbagai pihak untuk saling menyadari bahwa bonus demografi ini merupakan suatu kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk dapat melesat jauh menjadi negara industri yang disegani dunia internasional.

Dari Kompetisi Menuju Kolaborasi !!!

Hakikat manusia sejak awal memang diciptakan untuk saling berkompetisi satu sama lain. Bahkan hal ini terjadi sebelum manusia itu muncul kepermukaan bumi, dimana ia harus berkejaran dengan bakal manusia lainnya di arena balap pertama di dunia ini. Ketika ia muncul ke bumi. Sebagai pembuka awalnya saat ia ada di bangku sekolah, manusia sudah di berikan doktrin untuk menjadi yang terbaik bersaing satu sama lain. Dimana yang paling pandai lah yang akan dipuji dan dijadikan pembanding dengan yang lain. Tentu saja ini tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah, bahkan dilingkungan sekeluarga sekalipun. Seringkali ditemukan orangtua yang membandingkan anaknya antara yang satu dengan yang lainnya. Lingkungan keluarga yang seharusnya menjadi tempat untuk mendobrak sekat-sekat perbandingan, malah ikut terlibat dalam pusaran perbandingan itu sendiri.
Kompetisi yang lebih keras lagi ketika manusia itu berada pada masa ia remaja bahkan hingga dewasa. Ia harus mampu bersaing dengan lainnya dalam memperebutkan pekerjaan, memperebutkan jabatan, kekuasaan bahkan hingga cinta. Dalam rangka memenangkan itu semua tak jarang mereka menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan hati nurani seorang manusia yang seutuhnya. Bagaimana mungkin, demi mendapatkan sekerat tualng yang tak mengenyangkan, ia lebih memilih untuk mengkhianati pertemanan yang telah terjalin lama.

Aku mendambakan sebuah tatanan masyarakat, dimana kompetisi hanya dimonopoli untuk sebuah kebaikan. Manusia menjadi agen yang menjual kebaikan itu sendiri. Adapun hubungan manusia satu dengan yang lain lebih kepada bagaimana saling berkolaborasi. Menciptakan suatu kebaikan bersama-sama, misalnya saja petani menanam padi untuk membantu yang lain menyambung hidup. Ia hanya mengambil sucukupnya saja, asal ia bisa hidup layak. Begitupula dengan para distributor dan pengumpul yang memiliki pandangan bahwa ia membeli padi untuk memperluas cakupan padi tersebut dapat dinikmati semua kalangan. Akankah tatanan seperti itu dapat terwujud?

MAMANG!!!

Tepat sehari yang lalu tanggal 25 November 2013, akhirnya mamang diwisuda. Seneng banget rasanya mamang diwisuda. Setelah akhirnya puas cari-cari ilmu di Yogyakarta selama tujuh tahun, kampung halaman menjadi tujuan akhirnya. Mencari jalan sunyi yang ia susuri sendiri, guru spiritualnya yang selalu ia kunjungi, dan tentunya saudara baru yang ia kenal di tanah mataram ini. Selain itu mamang juga telah mempersaudarakan kami menjadi satu saudara yang akrab dipanggil koloni utara.
Sebagai seorang kakak mamang selalu mengajari bagiamana harusnya aku bertindak. Guru yang mengajariku tentang arti kehidupan. Belum pernah ada orang lain yang dapat kupercayai selain mamang untuk saat ini. Mamang selalu dapat mengerti dua langkah bahkan tiga langkah apa yang ada di pikiranku. Ia selalu mengajari untuk selalu mengisi otak, mencari beban lebih tinggi dan guru kehidupan yang tersebar di muka bumi ini.

Meski saat ini aku belum temukan jalan sunyi itu, beban yang juga belum ada, hidup yang sangat datar, spiritual yang masih kosong. Akhirnya untuk mamang terimalah salam takdzim dariku.  

Menyapa Kematian

Kejadian ini kutemui kala aku ada di kampung halaman. Ayahku senang untuk berkunjung ke rumah orang yang lebih tua darinya. Aku lihat seorang nenek tua renta yang sakit-sakitan. Nenek ini berperilaku layaknya bayi dimana semuanya minta dilayani. Ia mengeluarkan bau yang kurang mengenakkan hidung. Satu hal yang membuatku sedikit terheran, meski nenek ini memiliki 5 anak namun hal ini tidak menjadikan mereka semaunya merasa berkewajiban untuk merawat nenek ini. Mereka semua sudah di inisiasi untuk bahu-membahu menanggung seluruh biaya yang diperlukan buntu merawat ibunya sendiri. Namun apa daya semuanya hanya sebatas wacana.

Satu pelajaran yang bisa kuperoleh dari gambaran diatas, bahwa anak belum tentu ia akan setia merawat orang tuanya ketika ia ada dalam ujung kematiannya. Seolah jasa-jasa yang telah diberikan pada sang anak akan segera lenyap. Ada sebuah ungkapan menarik bila ibu merawatmu diwaktu kecil untuk menanti kehidupanmu, namun engkau merawat ibu menuju kematiannya. Peran dari orang tua untuk mendidik anak haruslah menjadi sebuah hal yang tak boleh untuk diabaikan. Selain itu dari sisi anak jagalah orang tua agar Ia dapat bertemu Tuhan dengan tersenyum.  

Kasih Sayang

Terekam dalam Ingatanku akan pesan dari guruku bahwa ayah akan menanggung sebagian kesalahan yang dilakukan anaknya karena ia telah melanggar batas yang ditetapkan Tuhan. 

Sosok yang selama ini harus juga mencari penghidupan juga harus menanggung beban yang amat berat. Hingga tahap inilah aku berpikir alangkah bodohnya diriku jika aku sering kali melanggar batas yang ditetapkan Tuhan.
Alangkah tak punya rasa sayang pada orang yang selama ini menghabiskan hidupnya untuk mencari kehidupan bagiku.
Begitu juga untukmu wahai sahabat, khususnya kepada wanita. Pikirkanlah adakah engkau pernah melanggar batas yang ditetapkan Tuhan?
Pikirkanlah apakah engkau berjalan ke luar dengan tetap menutupi apa yang seharusnya tak ditampakkan?
Jikalau di luar sana engkau masih berjalan tanpa merasa malu akan hal yang seharusnya menjadikanmu malu, pikirkanlah.
Berapa beban lagi yang harus kau tambah pada ayahmu. Berapa lagi kesalahan yang akan kau lakukan pada Tuhan.
Jikalau memang saat ini engkau belum bisa mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan, cobalah merenung sejenak, lalu melakukan perintah Tuhan karena kau sayang pada ayahmu. Bagiku itu lebih baik daripada kau terpaksa karena seruan Tuhan-Mu.
Namun jika dengan kasih sayang ayahmu Padamu kau juga belum mau melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Maka, dimana lagi letak kasih sayangmu pada ayahmu?

Manusia yang manusia

Malam itu bagiku tak berbeda jauh dengan malam sebelumnya. Aku melakukan rutinitas harian yang seperti biasanya. Saat Ku coba mencari untuk menegakkan hidupku, aku memilih tempat yang jauh dari hiruk pikuk manusia. Tempat yang ku pilih karena ingin mengantar sebuah Rizki dari langit, pikir ku.

Ku pesan beberapa makanan yang telah tersaji. Di tengah-tengah aku sedang makan, aku melihat penjual yang menghentikan langkah seorang pengendara sepeda motor. Ia lalu kembali menuju lapak dagangannya dan kemudian mengambil beberapa gorengan yang ada, di bungkus dalam sebuah kantong plastik lalu ia dengan segera menghampiri pengendara sepeda motor tadi dan memberikan gorengan yang ada.
Tidak ada transaksi berupa jual beli, penjual hanya memberi tanpa ada harga yang harus di tebus.
Dari uraian tadi aku sedikit heran, di zaman dimana orang mencari materi hingga rela meminum darah temannya sendiri, di saat orang menabrak-bantal berbagai aturan Tuhan. Ternyata masih ada manusia yang manusia. Dalam artian ia memiliki sifat yang semestinya dimiliki manusia. 
Mungkin saja penjual tadi berpikir, mungkin inilah yang dapat ku lakukan untuk menambah bekalku diperjalanan yang sangat panjang nanti.

Istislah

Istilah istislah merupakan istilah yang dipopulerkan oleh Imam Al-Ghazali. Adapun istislah dari segi asal kata berasal dari satu rumpun kata dengan soluha, maslahat yang mangandung arti mencari kemaslahatan. Imam Al-Ghazali menulis ini semua dalam kitab ushul fiqh yang terakhir Al-Mustasfa. Adapun maksud dari  istislah dalam kajian ushul fiqh adalah meletakkan dasar hukum yang semuanya berdasarkan asumtif. Sehingga Imam Al-Ghazali menyatakan penolakannya dalam mengambil hukum dengan istislah ini dikarenakan model ini bersifat asumtif sehingga dimungkinkan adanya penilaian yang subjektif terhadap objek yang akan dihukumi.
Dalam pandangannya mungkin Al-Ghazali memilih untuk menolak istislahdikarenakan berangkat dari pemikiran Al-Ghazali bila hukum suatu objek ini ditetapkan berdasarkan adanya kemungkinan utilitas / hedonistik. Sehingga Al-Ghazali menilai bahwa nantinya hukum yang dihasilkan akan bersiat subjektif dan tendensius. Namun, Al-Ghazali juga memberikan persetujuaan menggunakan istislah dalam penggalian hukum jika ada dalam kondisi darurat. Sebagai contoh misalnya terdapat teman yang dalam kondisi perang ia dalam keadaan kritis, dan jika kita membawanya kita akan tertangkap oleh musuh dikarenakan gerak kita yang menjadi terhambat, maka Al-Ghazali menyatakan kebolehan untuk membunuh teman yang dalam keadaan sekarat tadi, daripada tertawan lalu dirawat musuh dikhawatirkan ia akan dicecar dan membocorkan informasi rahasia negara.
Pembagian maslahah di kategorikan menjadi 3:
1.      Maslahah yang diakui oleh syariat (mu’tabarah) seperti makan, minum, menikah. Segala ketetapan hukum yang telah tercantum dalam Al-Quran
2.     Maslahah Mulqo yakni tidak diakui oleh syariat namun memiliki manfaat sehingga dilarang untuk dilakukan. Sebagai contoh Bunga Bank, Rentenir.
3.         Maslahah Mursalah (lepas) yakni kemaslahatan yang lepas dimana posisinya tidak diakui oleh syariat namun juga tidak ditolak oleh syariat. Sebagai contoh penggunaan handphone, dan benda teknologi lainnya. Sehingga sifat dari maslahah ini dinamis dan biasanya terjadi perbedaan pendapat diantara fuqaha.
Adapun pendukung penggunaan metode istislah adalah Imam Malik. Namun, pendapat beliau ini ditolak oleh muridnya Imam Syafi’i dikarenakan segala sesuatu hukum mengenai perbuatan manusia telah termaktib di dalam Al-Qur’an baik secara eksplisit maupun Indikatif (tidak langsung). Imam Syafi’i lebih memilih menggunakan qiyas untuk mengambil suatu hukum. Penggunaan qiyas diambil dari sumber hukum asal, namun ada juga hukum analogi. Adapun contohnya adalah pencatatan akta nikah, dimana Imam Syafi’i berpendapat bahwa hal ini harus dilakukan karena sama penting dalam pencatatan hutang piutang. 

Understanding Total Quality Management

If i ask to you what think in your mind if I say about quality? In real world most people will be answer quality is, How reliable is it? Quality is something that can make me wouldn’t wear something. I think an answer from this question is true, but I will give most clearly definition about quality, Quality is simply meeting the customer requirements, and this has been expressed in many ways by other authors. Juran in an early doyen of quality management define as Fitness for purpose or use.
The critical point of view from quality is not restrictive to the functional characteristics of product or service. Quality for most people give a explanation that some of the products they purchase is more associated with satisfaction in ownership than some functional property. By consistently meeting custoer requirements, we (developer) can move to a different plan of satisfaction – delighting the customer. A development is must be do by developer cause to make a customer loyality, an this an important variable in an organization’s succes.
Research show that focus on customer loyality can provide several commercial advantages:
·      Customer cost less to retain than acquire
·      The longer relationship with the customer, the higher the profitability
·      A loyal customer will commit more spend to its chosen supplier
·    About half of new customer come through referrals from existing clients (indirectly reducing acquisition costs).

For example companies like 3M us measure of customer loyalty to identify customer which are ‘completely satisfied’, would ‘definitely recommen’, and would ‘definetely repurchase’.